Showing posts with label belajar java. Show all posts
Showing posts with label belajar java. Show all posts

Sunday

Sorting Array (JAVA)

Sorting
Salah satu bagian penting dari struktur data adalah proses pengurutan data-data  itu sendiri. Data akan terkadang akan berada dalam bentuk yang tidak berpola ataupun dengan pola tertentu yang tidak kita inginkan, namun dalam penggunaanya, kita akan selalu ingin menggunakan data-data tersebut dalam bentuk yang rapi atau berpola sesuai dengan yang kita inginkan. Maka dari itu proses sorting adalah proses yang sangat penting dalam struktur data, terlebih untuk pengurutan data yang bertipe numerik ataupun karakter.

Sorting adalah proses menyusun kembali data yang sebelumnya telah disusun dengan suatu pola tertentu ataupun secara acak, sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut aturan tertentu.


Pada umumnya ada 2 macam pengurutan, yaitu:
  • Pengurutan secara ascending (urut naik).
  • Pengurutan secara descending (urut turun).
Algoritma untuk melakukan sorting juga ada berbagai macam, antara lain:
  1. Teoretis : Computational complexity theory, Big O notation, Total order, Stability, Comparison sort.
  2. Exchange sorts : Exchange sort, Bubble sort, Cocktail sort, Comb sort, Gnome sort, Quick sort.
  3. Selection sorts  : Selection sort, Heap sort, Smooth sort.
  4. Insertion sorts   : Insertion sort, Shell sort, Tree sort, Library sort, Patience sorting.
  5. Merge sorts     : Merge sort.
  6. Non-comparison : Radix sort, Bucket sort, Counting sort, Pigeonhole sort.
  7. Others  : Topological sorting, Sorting network.
Algoritma-algoritma ini tentu saja akan mempunyai efek yang berbeda dalam setiap prosesnya, ada yang mudah digunakan, ada yang mempunyai proses yang sangat cepat, dan sebagainya.
Pemilihan algoritma untuk sorting ini tidak hanya asal saja dipilih. Pemilihian ini semestinya berdasarkan kebutuhan yang diperlukan. Tidak semua algortima yang pendek itu buruk dan tidak semua algoritma yang super cepat juga akan baik dalam semua kondisi. Misal: algoritma Quick Sort adalah algoritma sorting yang tercepat dalam proses pencariannya, namun jika data yang akan diurutkan ternyata sudah hampir terurut atau tidak terlalu banyak, maka algoritma ini malah akan memperlama proses pengurutan itu sendiri, karena akan banyak perulangan tidak perlu yang dilakukan dalam proses sorting ini.
Hal yang umum dilakukan dalam proses sorting adalah proses pertukaran antara 2 elemen atau lebih (analogi memindah air dalam gelas). Untuk melakukan proses pertukaran akan diperlukan adanya variable baru yang digunakan sebagai variable penampung.

Sebagai contoh saya akan buat satu deklarasi sebagai berikut ;


Buble Sort
Berikut adalah deklarasi dari Sorting jenis ini :
  • Metode sorting paling mudah, namun paling lambat dibandingkan dengan yang lain.
  • Bisa dilakukan baik dari kepala array maupun ekor array.
  • Bubble sort mengurutkan data dengan cara membandingkan elemen sekarang dengan elemen berikutnya.
  • Proses yang berlangsung, jika: Ascending: jika elemen sekarang lebih besar daripada elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut ditukar. Descending: jika elemen sekarang lebih kecil daripada elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut ditukar.
  •  Hal ini akan terlihat seperti penggeseran angka, perbandingan, kemudian jika memenuhi syarat kemudian tukar.
  •  Proses penukaran ini akan terus dilakukan hingga seluruh array telah diperiksa.
Contoh fungsi nya :

Exchange Sort
Berikut adalah deklarasi dari Sorting jenis ini :
  • Mirip dengan bubble sort.
  • Perbedaannya: dalam exchange sort ada elemen yang berfungsi sebagai pusat (pivot), pertukaran hanya akan dilakukan jika diperlukan saja dari pivot tersebut.
  • Sedangkan bubble sort akan membandingkan elemen pertama/terakhir dengan elemen sebelumnya/sesudahnya, kemudian elemen sebelum/sesudahnya itu akan menjadi pusat (pivot) untuk dibandingkan dengan elemen sebelumnya/sesudahnya lagi, begitu seterusnya.
Contoh fungsi nya :

Selection Sort
Berikut adalah deklarasi dari Sorting jenis ini :
  • Kombinasi sorting dan searching.
  • Untuk setiap proses, akan dilakukan dengan mencari elemen dari posisi yang belum diurutkan dan kemudian memilih elemen yang memiliki nilai terkecil atau terbesar yang akan ditukarkan ke posisi yang tepat di dalam array.
  • Misalnya untuk putaran pertama, akan dicari data dengan nilai terkecil dan data ini akan ditempatkan pada indeks terkecil, pada putaran kedua akan dicari data kedua terkecil, dan akan ditempatkan di indeks kedua, negitu seterusnya hingga tidak ada data yang dicari lagi.
  • Selama proses, pembandingan dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses.
Contoh fungsi nya :

Insertion Sort
Berikut adalah deklarasi dari Sorting jenis ini :
  • Analogi pengurutan kartu.
  • Proses dilakukan dengan membandingkan data ke-I dengan data yang sebelum-sebelumnya.
  • Misal ascending: pengurutan dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir, jika ditemukan data yang lebih kecil, maka akan dimasukkan di posisi yang seharusnya.
  • Pada penyisipan elemen, maka elemen-elemen lain akan bergeser ke belakang.
Contoh fungsi nya :
Quick Sort
Berikut adalah deklarasi dari Sorting jenis ini :
  • Bersifat divide&conquer.
  • Merupakan metode pencarian yang sangat cepat (saat ini tercepat).
  • Pertama-tama deret dibagi menjadi dua bagian, misal, semua elemen pada bagian b (bagian pertama) mempunyai kurang dari atau sama dengan semua elemen pada bagaian c (bagian kedua -- membagi). Kemudian kedua bagian tersebut dilakukan proses sorting dengan rekursif secara terpisah dengan prosedur yang sama(coquer). Kemudian gabungkan lagi kedua bagian terpisah tersebut.

Langkah-langkahnya :
  • Memilih sebuah elemen pembanding (pivot), misal x.
  • Semua elemen dari deret tersebut yang kurang dari x diletakkan pada bagian pertama.
  • Kemudian semua elemen dari yang lebih besar dari x diletakkan pada bagian kedua.
  • Untuk elemen yang sama dengan x bias diletakkan di mana saja bahkan bisa juga di antara kedua bagian tersebut.
Algoritma Partisi :
  • setelah mempartisi, prosedur sorting akan dilakukan secara rekursif. Hingga proses rekursif tersebut akan berhenti saat sebuah bagian hanya tinggal terdapat satu elemen saja.
  • Tidak baik digunakan jika elemen-elemen yang akan diurutkan hanya ada sedikit atau sudah hamper terurut, karena jika menggunakan metode ini justru akan melakukan perulangan yang tidak berguna dan lama.
  • Mempunyai algoritma dan program yang cukup kompleks.
Contoh fungsi nya :

Sekian, Selamat Belajar :D

Membuat Form Login sederhana (JAVA)

Setelah sebelumnya kita memperlajari bagaimana membuat koneksi antara program Java dengan Database MySql berbasis GUI dalam postingan sebelumnya yaitu Koneksi Database MySql GUI. Kita dapat mencoba membuat Form Login sederhana.
Berikut contoh program sederhana yang menampilkan form login di dalam JFrame. Inputan username berupa JTextField dan inputan password berupa JPasswordField serta tombol dibuat dengan JButton. Form sederhana ini juga mendemonstrasikan adanya Listener berupa ActionListener.
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import javax.swing.*;

public class SimpleLogin extends JFrame implements ActionListener {
 private JLabel label1, label2;
 private JTextField txtUser;
 private JPasswordField pwdPass;
 private JButton btnLogin, btnExit;

 public SimpleLogin() {
  super ("Login here...");

  Container container = getContentPane();
  container.setLayout(new FlowLayout());

  label1 = new JLabel ("Username : ");
  label2 = new JLabel ("Password : ");

  txtUser = new JTextField (20);
  txtUser.setToolTipText("Input Username");
  pwdPass = new JPasswordField(20);

  btnLogin = new JButton ("Login");
  btnLogin.addActionListener(this);
  btnExit = new JButton ("Exit");
  btnExit.addActionListener(this);

  container.add(label1);
  container.add(txtUser);
  container.add(label2);
  container.add(pwdPass);
  container.add(btnLogin);
  container.add(btnExit);

  setSize (300,200);
  setVisible (true);
 }

 public static void main (String args[]) {
  SimpleLogin test = new SimpleLogin();
  test.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
 }

 private String user = "", pass = "";
 public void actionPerformed (ActionEvent e) {
  if (e.getSource() == btnLogin) {
   user = txtUser.getText();
   pass = pwdPass.getText();
   if (user.equals("achmatim") && pass.equals("otim")) {
    JOptionPane.showMessageDialog(null, "Login successfull");
   } else {
    JOptionPane.showMessageDialog(null, "Username and password dosn't match!");
    txtUser.setText("");
    pwdPass.setText("");
    txtUser.requestFocus(true);
   }
  } else if (e.getSource() == btnExit){
   JOptionPane.showMessageDialog(null,"Thanks to try my program. See you..");
   System.exit(0);
  }
 }
}
Maka akan terlihat Seperti ini,


Selamat Mencoba.

Saturday

Pembentukan objek class dalam koneksi form GUI (JAVA)

Mari kita ingat form GUI yang beberapa saat kita bahas dalam posting Koneksi Database MySql berbasis GUI.
Setelah kita berhasil membuat form GUI tersebut, maka kita akan mencoba membentuk objek baru dari Class Koneksi yang sudah kita buat.
koneksi konek=new koneksi();
lalu buat methode connect dan isikan coding berikut:
//fungsi memanggil method logon yg ada di class koneksi

   void connect(String url, String username, String password, String db){

       konek.logon(url, username, password, db);

       if(konek.getErrorStatus()==0){

           JOptionPane.showMessageDialog(null, "Anda berhasil Login");

           buttonLogout.setEnabled(true);

           buttonLogin.setEnabled(false);

       }

       else if(konek.getErrorStatus()==1){

           JOptionPane.showMessageDialog(null, "Access denied!!");

       }

   }
method di atas nanti akan digunakan untuk mengakses method logon() yang ada pada class koneksi tadi. Sekarang Anda buat aksi dari button login dengan menggunakan actionPerformed dan isikan kode berikut di dalamnya:
String url=txtURL.getText();

        String username=txtUser.getText();

        String password=txtPass.getText();

        String db=txtDB.getText();

        connect(url,username,password,db);
Kode di atas digunakan untuk memasukkan inputan dari textfield yang ada ke dalam method connect di atas agar dapat diproses di class koneksi.

untuk logoff sederhana saja. Buat aksi pada tombol logout yang ada di form kemudian panggil method logoff() yang ada di class koneksi.
konek.logoff();

Selamat Mencoba..

Friday

Koneksi Database Mysql GUI (JAVA)

Sebuah aplikasi java yang berbasis database (membutuhkan penampungan data) akan membutuhkan koneksi supaya program aplikasi java tersebut bisa terhubung dengan server database. Kita akan membuat sebuah aplikasi koneksi database berbasis GUI menggunakan bahasa pemrograman Java. Dengan aplikasi koneksi berbasis GUI, kita bisa memasukkan parameter username, password, url, dan nama database yang digunakan. (menggunakan Netbeans)

Membuat Form GUI
Buatlah sebuah project baru bernama GUI_Connect atau terserah jika ingin menggunakan nama lain. Setelah itu buat form baru bernama gui.java dan atur formsehingga nampak seperti gambar berikut:

Jika dibutuhkan, kita bisa mengatur penamaan variabel di setiap komponen swing yang ada pada form.

Membuat class koneksi
Setelah form dibuat, kita sekarang akan membuat sebuah class untuk mengatur pembentukan koneksi dari proses login. Kita namakan class itu dengan koneksi.java kemudian buatlah kode seperti di bawah ini:
package gui_connect;

  

 import java.sql.Connection;

 import java.sql.DriverManager;

 import java.sql.ResultSet;

 import java.sql.Statement;

  

 /**

  *

  * @author didik

  */

 public class koneksi {

  

     Connection kon;

  

     private final String driver = "com.mysql.jdbc.Driver";

     private String url="";

     private String username="";

     private String password="";

     int error;

      

     //method untuk melakukan koneksi ke server database

     public void logon(String url,String username,String password, String db) {

         this.url="jdbc:mysql://"+url+"/"+db;

         this.username=username;

         this.password=password;

         try {

             Class.forName(driver).newInstance();

             kon = DriverManager.getConnection(this.url, this.username, this.password);

  

         } catch (Exception e) {

            if(e==null){

                 error=0;

            }

            else if(e!=null){

                 error=1;

            }

         }

     }

  

     //untuk mendapatkan status error tidaknya koneksi

     public int getErrorStatus(){

         return error;

     }

  

     //fungsi logoff,memutus koneksi

     public void logoff() {

         try {

             kon.close();

         } catch (Exception e) {

         }

     }

  

     public Connection conn(){

         return kon;

     }

 }

Method logon() bertugas untuk melakukan koneksi dengan database server. Di method tersebut membutuhkan 3 parameter yang tipe datanya String. Ini berarti method tersebut akan menerima parameter inputan dari form GUI yang dibuat terpisah sehingga akan lebih terasa dinamis.

Untuk mengetahui sukses tidaknya koneksi, perlu dibuat cara khusus sebagai indikator. Nah di sini kita membuat sebuah variabel:
int error;
Sifatnya sebagai indikator saja, saya buat jika koneksi gagal maka variabel di atas diberi nilai 1, atau jika koneksi berhasil maka error diberi nilai 0. Pemberian nilai ini berdasarkan pada kode berikut
if(e==null){
error=0;
}
else if(e!=null){
error=1;
}
Pesan itu akan tampak seperti gambar berikut:





Agar nilai indikator tersebut bisa diambil oleh pemrosesan GUI, maka dibuat method  getErrorStatus()  yang mengembalikan nilai integer. Dan method logoff() tak lain adalah untuk menutup koneksi.

Nah, kita bahas sampai koneksi database dahulu. selanjutnya kita akan pelajari tentang pembentukan objek class dalam koneksi form GUI.


Selamat mencoba.

Monday

Array Multi Dimensi

Tipe apapun bisa digunakan sebagai tipe dasar suatu array. Kita bisa membuat array int, array String, array Object dan seterusnya. Terutama, karena array adalah tipe Java kelas satu, kita bisa membuat array yang bertipe array.
Misalnya suatu array bertipe int[], juga otomatis memiliki array bertipe int[][], yaitu "array bertipe array int". Array tersebut disebut array 2 dimensi. Tentunya, dengan tipe int[][], kita juag bisa membuat arraynya dengan tipe int[][][], yang merupakan array 3 dimensi, dan seterusnya. Tidak ada batasan berapa dimensi array yang kita buat, akan tetapi bukan sesuatu yang biasa dilakukan untuk membuat array lebih dari 3 dimensi. Pembahasan kita akan lebih dikhususkan pada array 2 dimensi. Tipe TipeDasar[][] biasanya dibaca "array 2 dimensi bertipe TipeDasar" atau "array dari array TipeDasar".
Deklarasi pernyataan "int[][] A;" adalah membuat variabel bernama A dengan tipe int[][]. Variabel ini berisi objek yang bertipe int[][]. Pernyataan pemberian nilai "A = new int[3][4];" akan membuat objek array 2 dimensi dan mengisi A ke objek yang baru dibuat tersebut.
Seperti biasa, deklarasi dan pemberian nilai bisa digabung menjadi satu pernyataan, seperti "int[][] A = new int[3][4];". Objek yang baru dibuat adalah objek yang merupakan array dari array int. Bagian int[3][4] menyatakan bahwa ada 3 array int di dalam array A, dan di setiap array int tersebut terdapat 4 int.
Cara seperti itu mungkin sedikit membingungkan, akan tetapi akan lebih mudah apabila kita bayangkan array tersebut seperti matriks. Istilah "int[3][4]" bisa disebut sebagai matriks dengan 3 baris dan 4 kolom, seperti pada ilustrasi berikut ini :

Untuk banyak hal, kita bisa mengabaikan kenyataan di atas, dan membayangkan bentuk matriks seperti di atas. Kadang-kadang kita juga harus ingat bahwa setiap baris sebenarnya juga merupakan suatu array. Array-array ini bisa dirujuk dengan A[0], A[1], dan A[2]. Setiap baris bertipe int[].
Pernyataan A[1] merujuk pada salah satu baris pada array A. Karena A[1] itu sendiri sebenarnya adalah array int, kita bisa menambah indeks lain untuk merujuk pada posisi pada baris tersebut. Misalnya A[1][3] adalah elemen nomor 3 pada baris 1. Seperti biasa, ingat bahwa posisi baris dan kolom dimulai dari 0. Jadi pada contoh di atas, A[1][3] bernilai 5. Lebih umum lagi, A[i][j] adalah posisi pada baris i dan kolom j. Seluruh elemen pada A bisa dinamakan seperti berikut :
A[0][0]    A[0][1]     A[0][2]     A[0][3]
A[1][0]    A[1][1]     A[1][2]     A[1][3]
A[2][0]    A[2][1]     A[2][2]     A[2][3]
A[i][j] adalah variabel bertipe int. Kita bisa mengisi nilainya atau menggunakannya seperti variabel bertipe int biasa.
Perlu juga diketahui bahwa A.length akan memberikan jumlah baris pada A. Untuk mendapatkan jumlah kolom pada A, kita harus mencari jumlah int dalam setiap baris, yaitu yang disimpan pada A[0]. Jumlah kolom ini bisa didapatkan dengan menggunakan A[0].length, atau A[1].length atau A[2].length. (Tidak ada aturan baku yang menyatakan bahwa pada setiap baris suatu array harus memiliki panjang yang sama, dan sebenarnya pada beberapa aplikasi, juga digunakan array dengan panjang yang berbeda-beda pada setiap barisnya. Akan tetapi apabila kita membuat array dengan perintah seperti di atas, maka kita akan selalu mendapatkan array dengan panjang array yang sama.)
Array 3 dimensi juga dibuat dan diolah dengan cara yang sama. Misalnya, array 3 dimensi bertipe int bisa dibuat dengan pernyataan "int[][][] B = new int [7][5][11];". Kita juga bisa mengilustrasikannya sebagai kubus 3-dimensi. Masing-masing bloknya bertipe int yang bisa dipanggil dalam bentuk B[i][j][k]. Array dimensi lain yang lebih tinggi juga mengikuti pola yang sama, akan tetapi akan sangat sulit untuk membuat visualisasi struktur arraynya.

Kita bisa mengisi array multi dimensi sekaligus pada saat dideklarasikan. Ingat sebelumnya bagaimana array 1 dimensi biasa dideklarasikan, dan bagaimana isinya diinisialisasikan, yaitu seperti daftar nilai-nilainya yang dipisahkan dengan koma, dan diletakkan di dalam tanda kurung kurawal { dan }.
Inisialisasi array bisa juga digunakan untuk array multi dimensi, yang terdiri dari beberapa inisialisasi array 1 dimensi, masing-masing untuk setiap barisnya. Misalnya, array A pada gambar di atas dapat dibuat dengan perintah :
int[][] A = { {  1,  0, 12, -1 },
              {  7, -3,  2,  5 },
              { -5, -2,  2,  9 }
};
Jika tidak ada inisialisasi yang diberikan untuk suatu array, maka nilainya akan diisi dengan nilai awal tergantung pada tipenya : nol untuk bilangan, false untuk boolean dan null untuk objek.

Seperti halnya array 1 dimensi, array 2 dimensi juga sering diolah dengan menggunakan perulangan for. UNtuk mengolah semua elemen pada array 2 dimensi, kita bisa menggunakan pernyataan for bertingkat. Jika array A dideklarasikan seperti
int[][]  A  =  new int[3][4];
maka kita bisa mengisi 0 untuk semua elemen pada A dengan menggunakan
for (int baris = 0;  baris < 3;  baris++) {
    for (int kolom = 0;  kolom < 4;  kolom++) {
        A[baris][kolom] = 0;
    }
}
Pertama kali perulangan for bagian luar akan memproses dengan baris = 0. Bagian dalamnya akan mengisi keempat kolom pada baris pertama, yaitu A[0][0] = 0, A[0][1] = 0, A[0][2] = 0, dan A[0][3] = 0. Kemudian perulangan for bagian luar akan mengisi baris kedua, dan seterusnya.
Dan juga, kita bisa menjumlah semua elemen pada A dengan
int jml = 0;
for (int i = 0; i < 3; i++)
    for (int j = 0; j < 4; i++)
        jml = jml + A[i][j];
Untuk mengolah array 3 dimensi, tentunya kita harus menggunakan perulangan for bertingkat 3.

Suatu array 2 dimensi bisa digunakan untuk menyimpan data yang secara alami memang tersusun sebagai baris dan kolom. Misalnya papan catur terdiri dari 8 baris dan 8 kolom. Jika suatu kelas dinamakan PapanCatur untuk merepresentasikan papan catur, maka kita bisa deklarasikan dengan perintah
PapanCatur[][] papan = new PapanCatur[8][8];
Kadang-kadang array 2 dimensi juga digunakan untuk masalah yang tidak terlalu jelas matriksnya. Misalnya perusahaan yang memiliki 25 toko. Anggap masing-masing toko memiliki keuntungan yang didapat pada masing-masing toko tersebut setiap bulan pada tahun 2009. Jika toko-toko tersebut memiliki nomor 0 hingga 24, dan 12 bulan dari Januari 09 hingga Desember 09 dinomori 0 hingga 11, maka data keuntungan dapat disimpan dalam array untung yang dideklarasikan seperti :
double[][] untung = new double[25][12];
untung[3][2] adalah keuntungan yang dibuat oleh toko nomor 3 di bulan Maret. Atau secara umum, untung[noToko][noBulan] adalah keuntungan toko noToko pada bulan noBulan. Dalam contoh ini array 1 dimensi untung[noToko] memiliki arti : Data keuntungan satu toko selama satu tahun.
Anggap array untung telah diisi dengan data. Data ini bisa diolah lebih lanjut. Misalnya, total keuntungan seluruh perusahaan -- sepanjang tahun dari seluruh toko -- dapat dihitung dengan menjumlahkan semua elemen pada array :
double totalUntung;  // Total keuntungan perusahaan tahun 2009
 
totalUntung = 0;
for (int toko = 0; toko < 25; toko++) {
    for (int bulan = 0; bulan < 12; bulan++)
        totalUntung += untung[toko][bulan];
}
Kadang-kadang kita juga perlu menghitung hanya satu baris atau satu kolom saja, bukan keseluruhan array. Misalnya, kita ingin menghitung keuntungan total perusahaan pada bulan Desember, yaitu bulan nomor 11, maka kita bisa gunakan perulangan :
double untungDesember = 0.0;
for (noToko = 0; noToko < 25; noToko++)
    untungDesember += untung[noToko][11];
Sekarang mari kita buat array 1 dimensi yang berisi total keuntungan seluruh toko setiap bulan :
double[] untungBulanan;  // Keuntungan setiap bulan
untungBulanan = new double[12];
 
for (int bulan = 0; bulan < 12; bulan++) {
    // hitung total keuntungan semua toko bulan ini
    untungBulanan[bulan] = 0.0;
    for (int toko = 0; toko < 25; toko++) {
        untungBulanan[bulan] += profit[toko][bulan];
    }
}
Sebagai contoh terakhir untuk mengolah array keuntungan, misalnya kita ingin tahu toko mana yang menghasilkan keuntungan terbesar sepanjang tahun. Untuk menghitungnya, kita harus menjumlahkan keuntungan setiap toko sepanjang tahun. Dalam istilah array, ini berarti kita ingin mengetahui jumlah setiap baris pada array. Kita perlu mencatat hasil perhitungannya untuk mencari mana toko dengan keuntungan terbesar.
double untungMaks; // Keuntungan terbesar suatu toko
int tokoTerbaik; // Nomor toko yang memiliki keuntungan terbesar
 
double total = 0.0;    // Total keuntungan suatu toko
 
// Pertama-tama hitung keuntungan dari toko nomo 0
 
for (int bulan = 0;  bulan < 12; bulan++)
    total += untung[0][bulan];
 
tokoTerbaik = 0; // Mulai dengan anggapan toko nomor 0
untungMaks = total;  // adalah toko paling menguntungkan
 
// Sekarang kita lihat seluruh toko, dan setiap kali
// kita melihat toko dengan keuntungan lebih besar dari
// untungMaks, kita ganti untungMaks dan tokoTerbaik
// dengan toko tersebut
 
for (toko = 1; toko < 25; toko++) {
 
    // Hitung keuntungan toko tersebut sepanjang tahun
    total = 0.0;
    for (bulan = 0; bulan < 12; bulan++)
        total += untung[toko][bulan];
 
    // Bandingkan keuntungan toko ini dengan untungMaks
    if (total > untungMaks) {
        untungMaks = total;    // keuntungan terbesar saat ini
        tokoTerbaik = toko;    // datang dari toko ini
    }
 
} // akhir for
 
// Di sini, untungMaks adalah keuntungan terbesar dari 25 toko
// dan tokoTerbaik adalah toko dengan keuntung tersebut
// (Mungkin juga ada toko yang menghasilkan keuntungan
// yang persis sama.)